Saudaraku yang baik hati,,
Terkadang disadari atau tidak kita ingin meniru orang lain. Ketika ada orang lain yang berpenampilan lebih keren, maka kita ingin berpenampilan seperti itu juga. Ketika ada orang punya mobil mewah, kita juga ingin seperti dia. Apakah itu salah? Sebenarnya hal tersebut masih dalam tahap wajar apabila kita bisa menyesuaikan dengan kemampuan kita. Yang menjadi masalah adalah ketika kita ingin meniru yang sebenarnya kita tidak kuat dan tidak mampu untuk menirunya.
Setiap manusia diciptakan berbeda. Tuhan menciptakan makhluknya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Mengapa kita tidak mencoba menjadi diri kita sendiri? Mengapa kita harus meniru orang lain? Toh Tuhan menciptakan makhuknya tidak ada yang sama, semua berbeda. Sampai sidik jari pun setiap orang di dunia tidak ada yang sama satu sama lain.
Cobalah menjadi dirimu sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Setidaknya kita sudah bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan pada kita. Jangan selalu ingin lebih dan lebih yang pada akhirnya akan membbuat pikiran dan hati kita tidak tenang. Cobalah untuk merenung apa yang selama ini salah pada diri kita. Mungkin kita terlalu berambisi dan terobsesi dengan oranf lain yang lebih dari kita.
Orang lain yang melihat kita menjadi diri kita sendiri lebih segan daripada melihat kepalsuan pada diri kita. Sampai kapan kita akan menutupi jati diri kira dengan topeng? Selamanya? Tentu semua itu akan menyiksa diri kita sendiri. Bersyukurlah dengan semua yang dianugerahkan Tuhan pada kita, kembangkan potensi sesuai jati dirimu jangan meniru orang lain.
Yakinlah menjadi diri sendiri itu lebih baik. Menjadi pribadi yang berpendirian teguh lebih terhormat daripada menjadi orang yang mudah diombang-ambingkan oleh jaman. Memang kita harus selalu berubah sesuai kemajuan jaman, tapi berbahlah sesuai jati diri dan kelebihanmu. Jangan meniru orang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga kita selalu diberi kekuatan, ketenangan hati agar dengan kesederhanaan kita akan berujung bahagia.
0 komentar:
Post a Comment