Kethoprak Milenial Sanggar Bharada

Para seniman muda bermain peran dalam kesenian Kethoprak sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan kesenian treadisional Jawa.

Ludruk Milenial Sanggar Bharada

Para seniman muda bermain peran dalam kesenian ludruk sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan kesenian treadisional Jawa.

Tradisi Mantenan Adat Jawa

Para mahasiswa bahasa Jawa UNESA sedang praktik tradisi mantenan adat Jawa.

Tradisi Mantenan Adat Jawa

Para mahasiswa bahasa Jawa UNESA sedang praktik tradisi mantenan adat Jawa.

Parade Musik Gamelan

Para mahasiswa bahasa Jawa UNESA sedang mengikuti parade musik gamelan di Royal Plaza Surabaya.

Fragmen Kethoprak Sumenten Edan

Para mahasiswa bahasa Jawa UNESA sedang menampilkan fragmen kethoprak Suminten Edan di TVRI Jawa Timur.

Monday, August 31, 2020

Ciri-Ciri Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi apabila memiliki unsur dan ciri-ciri sebagai berikut: 

1. Ide Cerita yang Terbuka

Ide cerita yang ada dalanm teks cerita fantasi biasanya tidak mempunyai batasan realita atau kenyataandan juga bisa dikembangkan oleh sang penulis. Tema yang biasanya digunakan dalam teks cerita fantasi yaitu sepertiSupranatural, mistis, futuristik dan masih banyak lainnya. 

2. Terdapat Keanehan, Misterius, dan Keajaiban 

Kalau kamu mendapatkan suatu teks cerita yang mengandung unsur dari keanehan, juga bersifat misterius. Contohnya mengandung unsur mistis atau juga kejadian keajaiban yang tidak bisa dipikir secara logika. Maka bisa dikatakan bahwa cerita tersebut adalah teks cerita fantasi. Biasanya yang terjadi keajaiban atau keanehan yang ada didalam cerita bersifat berlebihan. Contohnya yaitu seperti manusia berbadan kuda atau yang lainnya. 

Cerita fantasi adalah suatu cerita yang bisa merubah apapun yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata dan bisa terjadi dalam teks cerita fantasi dengan cara menghidupkan dalam bentuk cerita. Hal tersebut karena teks dari cerita fantasi adalah teks karangan cerita yang sifatnya imajinatif atau dari imajinasi yang dibuat dari sang penulis atau sang pengarang cerita. 

3. Latar 

Latar yag digunakan didalam teks cerita fantasi bisa menembus ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang dimaksud yaitu terjadi pada suatu tempat dan waktu contohnya saja saat seperti Doraemon dan Nobita yang bisa pergi ke 100 tahun ke masa lalu atau masa depan dengan mesin waktu ke bulan. Padahal saat dicermati padahal di Bulan tidak ada oksigen sehingga tidak bisa bernafas. Namun dengan teks cerita fantasi tersebut apapun yang tidak bisa terjadi akan bisa terjadi dalam cerita. 

4. Tokoh yang Unik 

Salah satu ciri-ciri dari teks cerita fantasi adalah adanya tokoh yang sangat unik dan mempunyai keahlian yang diluar pemikiran manusia biasa. Tokoh tersebut biasanya mempunyai kelebihan sendiri yang sangat unik dan berbeda dengan yang lain. Contohnya saja seperti Doraemon yang bisa mengeluarkan alat-alat ajaib dari kantongnya. 

5. Fiksi atau Khayalan 

Selanjutnya ciri-ciri dari teks cerita fantasi adalah sifatnya yang bisa dilihatyang berarti fiksi atau khayalan. Karena teks cerita fantasi yang bersifat fiksi atau khayalan. Maka cerita fantasi tidak akan bisa dinalar oleh pikiran yang dibandingkan dengan dunia nyata. 

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam teks cerita fantasi biasanya tidak menggunakan bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa yang bervariasi dalam ceritanya. Penggunaan bahasa yang bervariasi atau yang unik akan menarik pembaca sampai akhir cerita dan bisa menghayati apa yang terjadi dalam alur cerita fantasi.


Perhatikan video pembelajaran Cerita Fantasi di bawah ini!
 


JANGAN LUPA MENULISKAN KOMENTAR DI KOLOM KOMENTAR..
SEBAGAI BUKTI KALIAN TELAH BELAJAR DI SINI..

FORMAT KOMENTAR : NAMA LENGKAP, KELAS, NAMA SEKOLAH

Wednesday, August 26, 2020

Pengertian dan Struktur Teks Cerita Fantasi

APERSEPSI 

Nilai-nilai dari kehidupan dapat kita petik dari berbagai cerita, salah satunya adalah cerita fantasi/imajinasi. Cerita fantasi merupakan bagian dari teks narasi, yaitu teks yang diceritakan atau digambarkan melalui kehidupan tokoh, baik dalam wujud binatang maupun manusia yang merupakan hasil imajinasi pengarang. Meskipun, cerita fantasi berupa cerita rekaan atau khayalan, namun mengandung pesan positif yang baik dicontoh oleh pembaca. 


PENGERTIAN 

Teks cerita fantasi adalah suatu konsep cerita fiksi yang dimana didalam ceritanya mengandung suatu unsur imajinatif dari sang penulis. Didalam cerita fantasi tersebut kejadiannya sangat tidak mungkin bisa terjadi didunia nyata dan akan terlihat biasa saja. Baik dari segi tokoh, latar, ataupun dari kejadian yang ada dalam cerita teks fantasi merupakan murni karangan dari sang penulis. Hal tersebut tidak akan ada dalam dunia nyata, dan walaupun mirip ceritanya sudah dirubah atau dimodifikasi.

Teks cerita fantasi yaitu bertujuan untuk sang pembaca seolah-olah ikut masuk kedalam dunia imajinatif dari sang penulis. Sehingga dari sang pembaca juga akan ikut mengembangkan imajinasinya tersendiri. Pernahkah kalian membaca cerita fantasi? Coba cari dan bacalah cerita tersebut dan pastikan kalian memahami isi cerita dan unsure-unsurnya. Agar kalian dapat menceritakan kembali cerita tersebut dengan menarik. Untuk itu, mari kita pelajari materi cerita fantasi dengan cermat!


STRUKTUR CERITA FANTASI

Teks cerita fantasi memiliki struktur yang mirip dengan teks narasi yang terdiri dari orientasi, konflik, resolusi dan juga ending. Tetapi pada teks cerita fantasi tidakharus mencakup ketiga struktur tersebut. 

Ada juga beberapa dari teks cerita fantasi yang hanya ada konflik atau yang disebut dengan imajinatif dari sang penulis. Oleh karena itu sang pembaca tidak akan perduli dengan struktur dari teks cerita fantasi.


1. Orientasi 

Orientasi yang dimaksud dalam teks cerita fantasi adalah pengenalan dari nama tokoh, latar atau tempat kejadian, suasana kejadian, tema, dan beberapa gambaran dari alur yang akan diceritakan kedepannya. 

Pada bagian tersebut biasanya akan menceritakanwatak atau sifat dari sang tokoh yang bisa menggambarkan apa yang akan terjadi pada selanjutnya.Seringnya pada bagian orientasi akan ada yang mengandung Hook yang bisa membuat pembaca menjadi penasaran.

2. Konflik

Struktur dari konflik pada teks cerita fantasi yaitu dimulainya permasalahan yang akan menjadi inti dari cerita fantsasi. Konflik yang dimaksud adalah dari cerita dan dari sang pembaca akan berkeinginan untuk membaca sampai akhir cerita. Karena akan mempunyai keinginan untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dari konflik tersebut. Pada bagian konfilk tersebut tokoh-tokoh dari cerita dan juga karakternya akan lebih di perlihatkan.

3. Resolusi

Resolusi adalah penyelesaian dari konflik atau masalah yang tengah terjadi, dari sini masalah atau konflik yang terjadi akan mereda. Dengan adanya tokoh yang datang dan bersifat bijaksana yang bisa untuk menyelesaikan konflik. Resolusi adalah teks yang berada dalam cerita fantasi yang berguna untuk memberikan informasi kepada sang pembaca. Resolusi menjadi penentu apa yang akan terjadi pada akhir cerita. Resolusi sendiri sangatlah mempengaruhi untuk nantinya dari cerita fantasi tersebut berakhir seperti apa.

4. Ending

Ending atau yang dimaksud dengan cerita akhir adalah suatu penutup dari cerita fiksi. Pada akhir cerita atau ending dibagi menjadi dua yang pertama yaitu happy ending dan sad ending. Happy ending yang berarti tokoh yang mempunyai sifat yang baik dari cerita fantasi tersebut akan hidup bahagia selamanya. Kedua adalah Sad ending yang berarti tokoh yang mempunyai sifat baik atau jahat akan ada yang berakhir pada cerita yang kurang menyenangkan. Ending adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu dari sang pembaca karena dari ending adalah tujuan dari cerita yang ditulis. 


Perhatikan Video Pembelajaran Teks Fantasi di bawah ini kemudian kerjakan tugas yang ada di dalamnya :


Selamat Mengerjakan!

Sunday, August 23, 2020

Teks Drama Bahasa Jawa : "NYUWUN PANGAPUNTEN IBU"



TEKS DRAMA

Ing ngisor iki bakal diandharake tuladha teks drama mawa basa Jawa, wacanen kanthi premati analisisen ragam basa kang digunakake dening para paragane.


NYUWUN PANGAPUNTEN IBU


BABAK I 

Dina Minggu aku lan sakulawarga padha ngumpul ana ing ruwang tengah sinambi geguyonan. Aku lagi enak-enak crita bab sekolah karo ibuku. 

Alfiya          : “Buk, kula kepengin cariyos dhumateng panjenengan.” 

Ibu               : “Crita apa ta, Ndhuk? Kok sajake ana perkara wigati. Kene-kene nyedhaka ibu!” 

Alfiya          : “Nganu, Buuuk. Ehmmm ...” 

Ibu               : “Kok sajak wedi ta cah ayu. Ora usah wedi wong karo ibune dhewe wae hlo.” 

Alfiya          : “Ngaten hlo, Bu. Kula kalawingi rak diutus kaliyan Bu Guru supados ndherek lomba nari wonten ing Gedhung Kesenian                             Banyuwangi. Hla kula ajrih menawi kula mangke mboten saged menang. Amargi sainganipun nggih pinter-pinter hlo                                 anggenipun nari, Buk.” 

Ibu               : “Oalah perkarane kuwi ta. Ngene cah ayu, aja kok dadekake pikiranmu. Perkara menang utawa kalah kuwi wis ginaris                                 Gusti, Ndhuk. Sing paling wigati sampeyan rak ya wis usaha kanthi tenan ta.” 

Alfiya          : “Lajeng saupami kula ndamel kuciwane Bu Guru, kanca-kanca, ugi panjenengan kadospundi, Bu? Kula saestu ajrih.” 

Ibu               : “Ora apa-apa. Yen ta sampeyan gelem melu lomba wae ibu wis seneng atine. Aja kok pikirake menang utawa kalahe ya.” 

Alfiya          : “Nanging Buuuu...” 

Ibu               : “Wis ta Ndhuk. Age melua ya.” 

Bapak          : “Ndhuk cah ayu. Ibu karo Bapak bombong banget atine bisa nduwe putri ayu tur pinter kaya sampeyan. Apa maneh yen                                 sampeyan gelem melu nari makili sekolahan.” 

Alfiya          : “Nggih Pak Bu. Yen ta panjenengan sarujuk kula ndherek lomba nari, kula manut mawon. Mugiya saged menang.” 

Bapak          : “Hla ket mau rak ya ngono. Rak tambah ayu anakku siji iki.” 



BABAK II 

Alfiya kang wis oleh pangestu saka wong tuwa kekarone gage nemoni Bu Guru. Dheweke wis ora sabar menehi kabar becik iki marang Bu Guru. 

Alfiya         : “Bu Guruu...” 

Bu Guru     : “Iya sayang. Ana apa? Kok karo mlayu-mlayu ta. Mengko nek kesandhung gek kepiye hlo.” 

Alfiya         : “Ampun ngantos kesandhung Bu. Amargi kula wonten pawartos ingkang sae. Kula sampun mboten betah ngempet hlo Bu.” 

Bu Guru     : “Hlo-hlo ana kabar apa ta, Fi? Ibu kok sajak penasaran.” 

Alfiya         : “Cobi panjenengan kinten-kinten Bu. Kula mbekta pawartos menapa?” 

Bu Guru      : “Halah kok ndadak dibedhek barang hlo. Ayo disambi karo lungguh kono wae, Fi!” 

Alfiya          : “Nggih Bu.” 

... 

Bu Guru      : “Gage saiki langsung wae crita marang Ibu.” 

Alfiya          : “Mekaten hlo, Bu. Kalawingi panjenengan rak nyuwun kula supados ndherek lomba nari ta, Bu. Kalawingi kula sampun                             nyuwun pangestu marang tiyang sepuh, Bu.” 

Bu Guru       : “Terus-terus kepriye jare Bapak lan Ibumu, Ndhuk?” 

Alfiya           : “Panjenenganipun sarujuk, Bu. Malah ngutus kula supados purun ndherek.” 

Bu Guru       : “Ya peneran yen prayata ngono, Fi. Hla terus sampeyan dhewe kepiye saiki?” 

Alfiya          : “Nggih kula purun, Bu.” 

Bu Guru      : “Hla wiwit wingi-wingi ngono rak ya kepenak ta.” 

Alfiya          : “Ananging saupami kula mboten saged menang, kula nyuwun agunging pangaksami nggih, Bu.” 

Bu Guru      : “Aja kok pikirake bab kuwi. Wis saiki gage mlebu ing kelas. Bel mlebu wis muni kae hlo.” 

Alfiys          : “Nggih Bu.” 



BABAK III 

Dina kang dienten-enteni wis teka. Dina iki Alfiya lomba nari ana ing Gedhung Kesenian Banyuwangi. Dheweke dikancani karo Bu Guru, Ibu lan Bapakne. Rasa dheg-dhegan campur seneng wis dirasa wiwit mau. Nanging dheweke ora nuduhake rasa kuwi marang sapa wae. Amarga dheweke ora kepengin gawe kuciwane kabeh. 

Bapak         : “Sing semangat ya, Ndhuk. Aja ndhredheg lan ora usah wedi. Ibu lan Bapak ana ing kene ndongakake sampeyan.” 

Alfiya         : “Nggih Pak. Nyuwun pangestunipun.” 

Ibu              :”Iya-iya cah ayu. Gage munggah ana ing ndhuwur panggung kono!” 



BABAK IV 

Reroncene acara kang ana ing sajrone lomba tari wis diliwati kabeh. Pranata acara ngumumake sapa wae kang dadi juwara ing lomba kasebut. Nanging emane, jenenge Alfiya ora kasebut dening pranata acara. Kuwi ateges yen Alfiya ora bisa dadi pemenang. 

Alfiya      : “Nyuwun pangapunten, Pak, Buk.” (sinambi nangis). 

Ibu           : “Geneya kok ndadak njaluk pangapura ta, Ndhuk?” 

Alfiya      : “Amargi kula mboten saged ndamel bombonge manahipun panjenengan. Malah kula namung saged ndamel kuciwa                                     panjenengan.” 

Bapak      : “Putriku sing ayu dhewe. Ora usah kok pikirake. Menang kalah kuwi rejeki, sayang. Bapak iki malah seneng amarga bisa                             ndelok anakku nari ana ing panggung segedhe kuwi.” 

Ibu           : “Bener apa kandhane Bapak. Ora perkara menang utawa kalah kang bisa gawe bombonge atine Ibu lan Bapakmu. Usahamu                         kang temen kaya kang wis kok tindakake mau iku bukti bombonge atiku, Ndhuk.” 

Alfiya      : “Sepisan malih kula nyuwun pangapunten ingkang kathah, Pak, Buk. Pangapunteeen. 

Bapak      : “Wis ora usah kok bacutake tangismu kuwi. Ora pantes dideleng wong akeh. Mosok wis gedhe kok ora isin nangis misek-                            misek ing kene.” 

Alfiya      : “Bapak iki hlo...” 



BABAK V

Sabanjure Alfiya njaluk pangapura marang bapak lan ibune, saiki dheweke uga njaluk pangapura marang bu guru kang wis mbimbing lan nglatih dheweke. 

Alfiya          : “Bu, Bu Guru.” 

Bu Guru      : “Eh cah ayu. Kene lungguh sandhingku!” 

Alfiya          :”Nganu Bu. Nganu.” 

Bu Guru       : “Geneya? Matura, Fi!” 

Alfiya          : “Kula badhe nyuwun pangapunten, Bu.” 

Bu Guru      : “Njaluk sepura perkara lomba tari iki mau ta?” 

Alfiya          : “Nggih Bu. Nyuwun pangapunten amargi kula mboten saged menang. Kula sampun ndamel kuciwane panjenengan, Bu.” 

Bu Guru      : “Ora Ndhuk. Ora dadi ngapa. Ibu malah matur nuwun marang sampeyan. Amarga sampeyan wis usaha kanthi satemene                                 kanggo lomba iki. Ibu ora ngira yen kabisanmu nari kuwi pancen ora diragukake maneh. Pranyata pancen apik bener                                 tarianmu kuwi. Malah dadekake aku kepengin blajar nari karo sampeyan.” 

Alfiya          : “Matur nuwun Bu. Ananging kula mboten kepenak, amargi kula sekolah kita mboten saged nggayuh medhali, Bu.                                         Pangapunten, Bu.” 

Bu Guru       : “Wis ta Ndhuk. Mengko ing lomba sabanjure sampeyan rak ya isih bisa melu maneh. Sapa ngerti pancen rejekine sampeyan                         ki ora saiki. Saiki lan dina sabanjure sampeyan kudu sregep anggone latihan nari. Mengko ibu dakmelu latihan. Sapa ngerti                         Ibu bisa kaya sampeyan.” 

Alfiya          : “Nggih Bu.” Senajan ta ora bisa nggayuh lintang kaya apa kang dadi kepenginane. Nanging Alfiya bisa mbuktekake apa                           kang dadi kabisane marang sakabehe. Mligine marang wong tuwane lan bu gurune. Duwe gegayuhan kuwi kudu tansah                                diuber kanthi bisa nggayuh apa kang dadi impen sasuwene iki. Supaya bisa nggawe bungah lan bombong atine wong-wong                         sing ditresnani.

Paribasan, Bebasan lan Saloka

Basa Rinengga, Paribasan, Bebasan, Saloka


Ana ing postingan iki bakal diandharake ngenani tegese paribasan, bebasan lan saloka. Katelune kuwi saemper, mirip nanging ora padha. Mula kudu ati-ati supaya ora kliru antarane paribasan, bebasan lan saloka.
Gatekake andharan ing ngisor iki,

1. PARIBASAN

Paribasan yaiku unen-unen kang wis gumathok racikane lan mawa teges tartemtu. Dhapukaning paribasan awujud ukara utawa kumpulaning tembung (frase), lan kalebu basa pinathok. Racikaning tembung ora owah, surasa utawa tegese uga gumathok, lumrahe ateges wantah dudu entar.

Tuladha : 
a. Becik ketitik ala ketara = sing becik bakal tinemu, sing ala bakale ketara

b. Cebol nggayuh lintang = wong duwe panggayuh kang mokal kecandhake


2. BEBASAN
 
Bebasan yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, ngemu surasa pepindhan. Kang dipindhakake kaanan utawa sesipatane wong/barang. Wonge uga katut ing sajrone pepindhan nanging kang luwih ditengenake kaanane/sipat  utawa tindak-tanduke.

Tuladha :
- Kocak tandha lukak
tegese : wong kang sugih omong pratandha durung akeh kawruhe.

- Sedhakep ngawe-awe
tegese : wis mareni marang tumindak ala nanging ing bathin isih kepingin nindakake maneh.

- Ngubak-ngubak banyu bening
tegese : gawe kerusuhan ing papan kang tentrem.


3. SALOKA

Saloka, yaiku unen-unen kang ajeg panganggone mawa teges entar, ngemu surasa pepindhan. Nanging kang dipindhakake wonge. Wonge dipindhanake/diibaratne kewan utawa tetuwuhan.

Tuladha :
1. Gajah ngidak rapah
tegese : wong kang nglanggar wewalere dhewe

2. Sumur lumaku tinimba 
tegese : wong kang kumudu-kudu dijaluki warah

3. Lahan karoban manis
tegese : wong bagus/ayu rupane tur becik bebudhene

4. Kebo nusu gudel
tegese : wong tuwa sing njaluk wuruk marang wong enom

Kanggo luwih jelase, delengen lan setitekna video ing ngisor iki :

Kuwi mau video panggih manten kang ing njerone akeh basa rinengga khususe paribasan bebasan lan saloka. 
Muga andharan materi ing ndhuwur migunani kanggo sampeyan kabeh..

Gladhen:
A. Wangsulana pitakon ing ngisor iki kanthi patitis!

1. Apa sing diarani basa rinengga?
2. Sebutna jinis-jinise basa rinengga!
3. Apa kang diarani paribasan? 
4. Apa kang diarani bebasan?
5. Apa kang diarani saloka?
6. Apa kang mbedakake Paribasan, Bebasan lan Saloka?
7. Wenehana tuladha Paribasan, cacahe 4 lan andharna tegese!
8. Wenehana tuladha Bebasan, cacahe 4 lan andharna tegese!
9. Wenehanatuladha Saloka, cacahe 4 lan andharna tegese!
10. Wenehana panemumu/kesimpulan sawise nyinaoni bab basa Rinenegga nganggo basamu dhewe!

Tembung Saroja lan Tembung Entar

Basa Rinengga, Tembung Saroja, Tembung Entar


Sajrone postingan iki bakal diandharake ngenani jinise basa rinengga yaiku tembung saroja lan tembung entar. 

1. Tembung saroja (Padan kata) 

Tembung saroja yaiku tembung loro utawa luwih sing padha utawa meh padha tegese dianggo bebarengan kanggo mbangetake surasane. 

Tuladhane:

· Bapake Narko kae dedeg piadege gagah pideksa.
* tembung gagah pideksa dumadi saka 2 tembung yaiku gagah  lan pideksa. Gagah tegese gagah, dene pideksa tegese ya gagah yen digabung gagah pideksa tegese gagah banget.

· Es sing dideleh ing baskom kae wis campur adhuk karo es batune .
* tembung campur adhuk dumadi saka 2 tembung yaiku campur sing tegese campur, lan adhuk sing tegese uga campur. Yen digabung campur adhuk duweni teges campur-campur sing wis ora kena dipisahake.

· Adat istiadat kudu diugemi amarga perangan saka kabudayan sing adi luhung.
* tembung adi luhung dumadi saka 2 tembung yaiku adi sing tegese apik, lan luhung sing tegese uga apik. Dadi yen digabung adi luhung duweni teges apik banget.

· Desa Jarorejo kuwi wargane padha ayem tentrem.
*tembung ayem tentrem dumadi saka 2 tembung yaiku ayem sing tegese ayem, lan tembung tentrem sing tegese uga ayeem. Dadi yen digabung ayem tentrem duweni teges ayem banget.

· Kuburan kulon kae yen bengi katon peteng dhedhet.
* tembung peteng dhedhet dumadi saka 2 tembung yaiku peteng sing tegese peteng, lan dhedhet sing tegese uga peteng. Dadi yen digabung peteng dhedhet duweni teges peteng banget.


2. Tembung entar /tembung silihan (kata kiasan) 

Tembung entar yaiku tembung sing tegese ora sawantahe/ora salugune. Anggone negesi ora bisa ditegesi apa anane nanging kudu ditegesi nganggo makna kiasan.

Tuladhane: 

· Bocah kok dawa tangane.
* dawa tangane ora ateges tangane sing dawa nanging duweni teges seneng njupuk barange liyan (nyolong).

· Rike yen diomongi wong tuwane kok kandel kupinge.
* kandel kupinge ora ateges kupinge bocah kuwi kandel limang senti, nanging kandel kupinge duweni teges ndableg/ora bisa dikandhani.

· Dewi kae luman, seneng tetulung pancen bocah bening atine.
*bening atine ora ateges atine bening kaya banyu, nanging bening atine duweni teges atine apik.

Katrangan: 
Tetembungan dawa tangane, kandel kupinge, bening atine ing ukara ndhuwur kalebu tembung entar, amarga tegese ora salugune. Basa rinengga saka gabungan basa lan rinengga. Basa kabeh manungsa mnagerteni tegese lan fungsine. Dene rinengga tegese yaiku dipacaki. Rinengga fungsine kanggo basa kuwi supaya endah, lan ngresepake.

Materi Teges, Tujuan lan Jinise Basa Rinengga

Sinau Basa Rinengga

Para pamaos kang kinurmatan, sajrone postingan iki bakal diandharake ngenani teges, tujuwan lan jinise basa rinengga.

A. Tegese Basa Rinengga

Basa Rinenga yaiku basa sing dirangkai kanthi cara tembunge digabung karo tembung liya saengga dadi basa sing endah lan nresepake ati. Basa Rinega biasane digawe ana ing acara pedhalangan, pranata cara (sambutan temanten, pengetan taun anyar lsp). Utawa basa rinengga yaiku karangan kang kalebu susastra rinacik mawa basa kang endah. Endahing karangan kasawung sarana isi kang narik kawigaten lan nyenengake, sarta basa kang edi peni. Edi penining basa warna-warna, lan katon manawa diucapake. Racikaning basa kang edi peni karana rinengga-rengga lan warna-warna rerengganing basa. Kajaba marga endahing basa, karangan katon endah marga becik pangrakite, laras pangrumpakane. Iku katon ing prakara runtut lan mathis panataning tembung lan ukarane. Endahing karangan marga cocog pamilihing tembung. Upamane, bab anggone migunakake tembung camboran , dasanamaning tembung. Luwih-luwih bab pamilihing tembung lan kridhaning swara ing sajroning ukara. Kadhang kala endahing karangan utawa rumpakan karana mathis pamilihing busananing basa. Upamane, bab pangraciking swara lan pangrakiting tembung. Ing istilah Jawa ana kang ingaran purwakanthi. Istilah purwakanthi cupet banget pangertene, yaiku padha karo kang sinebut ing istilah Indonesia sajak utawa rima.

B. Tujuan Basa Rinengga

Kang dadi ancas (tujuan) digunakake basa rinengga yaiku kanggo nambahi kaendahaning ukara(pepaes).

C. Jinis-jinise Basa Rinengga

1. Tembung Saroja
2. Tembung Entar
3. Wangsalan
4. Purwakanthi
5. Cangkriman
6. Pepindhan
7. Paribasan
8. Bebasan
9. Saloka
10. Yogyaswara
11. Parikan
12. Sanepa
13. Isbat
14. Panyandra
 Lan sapanuanggalane.....

Sajrone basa lan sastra Jawa isih akeh basa kang endah liyane sing kalebu basa rinengga.
Cukup semene dhisik materi basa rinengga, dene teges lan tuladha saben jinise basa rinengga bakal dirembug ing postingan liyane.

Friday, August 21, 2020

Materi Teges, Jinis lan Unsur Drama Tradhisional

materi-drama-bahasa jawa-tradisional-kethoprak-ludruk

Para pamaos kang kinurmatan, sajrone postingan iki bakal diandharake ngenani tegese drama tradhisional, jinise drama tradhisional kang ngrembaka ing tanah Jawa. Saliyane iku uga bakal diandharake jinis-jinie drama kathi umum lan unsur pamangune teks drama. sing pungkasan uga bakal diandharake  ngenani kepriye tata carane nulis teks drama.

DRAMA TRADHISIONAL 

Apa sira wis tau ndelok drama tradhisional? Apa toh drama tradhisional kuwi? Drama tradhisional yaiku mujudake crita rakyat utawa

Contoh Teks Geguritan Jawa

puisi-jawa-geguritan

Para pamaos kang kinurmatan, ing postingan iki bakal diandharake ngenai tuladhane geguritan lan analisis miturut isisne geguritan kasebut.

DONYA WIS LUNGSE
Dening : Rini T Puspohardini

Muyeg saemba pasar
Ala becik mapan digelar

Teks Do'a Bahasa Jawa "Umbul Donga Miwiti lan Mungkasi Pasinaon Basa Jawa"

doa-teks doa-bahasa jawa-umbul donga

Berdoa adalah hal yang positif ketika akan memulai suatu kegiatan dan mengahkiri suatu kegiatan. Apalagi dalam proses pembelajaran Berdoa merupakan rutinitas wajib yang harus dilaksanakan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
Oleh karena itu berikut saya lampirkan teks doa bahasa Jawa "Umbul donga miwiti lan mungkasi pasinaon basa Jawa".


UMBUL DONGA MIWITI PASINAON

- Para kanca, Nyuwun kawigatosanipun! 

Saderengipun pasinaon Basa Jawi dipunwiwiti, sumangga kita sami ndonga sesarengan. 

- Manungku puja, kawiwitan! 

Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirobbil’alamin.. 

Klawan nyebut asmanipun Gusti Allah ingkang mahaAgung, kanthi temen kula nyuwun wonten ngarsa Panjenengan. Dhuh Gusti, mugya Panjenengan paring pangapunten dhumateng sedaya dosa lan kalepatan kula, dosa lan kalepatan Bapak Ibu kula, dosa lan kalepatan Bapak lan ibu guru kula, lan kanca-kanca kula. Sejatosipun namung Panjenengan ingkang maha ngapunten sedaya dosa lan kalepatan makhluk Panjenengan. 

Dhuh Gusti ingkang maha wasis, paringana kelancaran anggen kula sinau pelajaran Basa Jawi menika. Paringana gampil anggen kula mahami materi pasinaon Basa Jawi menika. Supados ngelmunipun saged migunani tumrap kula lan kanca-kanca kula sarta saged kula amalaken ing saben dintenipun. 

Dhuh Gusti ingkang maha welas asih, paringana kula lan kanca-kanca tata krama lan sopan santun ingkang sae. Tebihaken kula lan kanca-kanca kula saking musibah. Sejatosipun namung dhumateng ngarsa Panjenengan kula manembah lan namung dhumateng ngarsa panjenengan kula nyuwun pitulungan. 

Dhuh Gusti, boten wonten daya lan kekuwatan menika mawujud kejawi namung saking pitulungan Panjenengan. Dhuh Gusti, mugya panjenengan sembadani lan ijabahi sedaya donga lan panyuwunan kula. 

Robbanaa aatinaa fiddunya hasanah...........dst. 

Walhamdulillahirobbil ‘alamiin. 

- Manungu puja Purna! 



UMBUL DONGA MUNGKASI PASINAON

- Para kanca, nyuwun kawigatosanipun....! 

Saderengipun pasinaon dinten menika dipunpungkasi, sumangga sami ndonga sesarengan..! 

- Manungku Puja, kawiwitan! 

Bismillahirrohmanirahim,Alahamdulillahirobbil’alamin.. 

Klawan nyebut asmanipun Gusti Allah ingkang maha Agung lan maha ngijabahi sedaya panyuwunan. Dhuh Gusti, kula temen-temen nyuwun dhateng ngarsa Panjenengan. Mugya Panjenengan paring pangapunten dhumateng dosa lan kalepatan kula, bapak lan ibu kula, bapak lan ibu guru kula lan ugi kanca-kanca kula. Amargi namung panjenengan ingkang maha mangapura sedaya dosa lan kalepatan makhluk Panjenengan. 

Dhuh Gusti ingkang maha welas asih, mug-mugi menapa ingkang kula lan kanca-kanca sinaoni ing dinten menika, sageda migunani tumrap kula lan kanca-kanca kula. Paringana kula ngelmu ingkang manfaat, barokah lan saged kula amalaken kanthi niyat ngibadah wonten ngarsa Panjenengan. Namung Panjenengan Dhuh Gusti ingkang ingkang maha kuwasa lan maha wicaksana. 

Dhuh Gusti ingkang maha welas asih ingdalem donya lan akherat, sejatosipun namung dhumateng ngarsa Panjenengan kula manembah lan namung dhumateng ngarsa Panjenengan kula nyuwun pitulungan. Boten wonten daya lan kekuwatan menika mawujud, kejawi sedaya menika saking pitulungan panjenengan. 

Dhuh Gusti Pengeran, mugya panjenangan sembadani sedaya donga lan panyuwunan kula. 

Robbanaa atina fiddunya hasanah.....dst. 

Aamiin, ya robbal alaamin.. Manungku Puja Purna!

Monday, August 17, 2020

Penilaian Online 1 Teks Deskripsi

Untuk anak-anakku kelas VII setelah kalian belajar tentang pengertian teks deskripsi, mengidentifikasi isi teks deskripsi, mencari informasi di dalam teks deskripsi, menelaah struktur teks deskripsi dan unsur kebahasaan teks deskripsi sekarang saatnta untuk Penilaian Harian / PH 1 materi Teks Deskripsi.

Materi dan modul tentang teks deskripsi bisa dipelajari di buku paket bahasa Indonesia dan video pembelajaran yang ada di youtube.

Selain itu kalian juga bisa mencari sumber belajar yang lain seperti blog atau webseite pembelajaran bahasa Indonesiaa.

Setelah kalian pelajari silahkan dijawab soal Penilaian Harian 1 online di bawah ini.



Hasil Nilai Penilaian Online Teks Deskripsi bisa dilihat di tabel berikut!

PASTIKAN NAMAMU ADA DI DAFTAR NILAI..
JIKA NILAIMU KURANG DARI 80 SILAHKAN MENGERJAKAN LAGI SAMPAI MENCAPAI NILAI 80 ATAU MAKSIMAL.
NILAI AKAN DIAMBIL NILAI YANG TERTINGGI.

Penilaian Online Materi TEKS LAPORAN ASIL OBSERVASI

Untuk para siswa kelas IX yang hebat, Alhamdulillah kalian telah selesai melaksanakan kegiatan belajar online materi bahasa Jawa KD 3.1 yaitu tentang Teks Laporan Asil Observasi atau cerita pendek berbahasa Jawa.

Dalam materi 3.1 kalian telah mempelajari 

1. Teges lan Tujuan Teks Laporan Asil Observasi

2. Struktur Teks Laporan Asil Observasi

3. Nganalisis Teks Laporan Asil Observasi miturut Strukture

4. Sinau Unsur Kebahasaan Teks Teks Laporan Asil Observasi

5. Sinau jinise ukara (ukara tandauk, tanggap, pakon, pitakon, panguwuh, andharan, pamenging)

6. Sinau Unggah-Ungguh Basa Jawa

7. Sinau aksara Jawa, aksara rekan lan angka Jawa

8. Nggarap gladhen online lan kuis online

Setelah kalian melaksanakan semua kegiatan tersebut untuk kegiatan akhir dalam materi Teks Laporan Asil Observasi yaitu penilaian akhir KD 3.1 tentang Teks Laporan Asil Observasi.

Sebelum kalian mengerjakan soal-soal di dalam penilaian akhir KD 3.1 terlebih dulu kalian pelajari lagi materi-materi yang telah disampaikan di dalam Zoom Meeting, Vido Pembelajaran, Buku Paket, Materi di Blog ini.

Baca dulu postingan berikut agar kalian mendapat nilai yang maksimal.






Setelah merasa cukup mempelajari materi diatas, silahkan dikerjakan Penilaian Online di bawah ini dengan suingguh-sungguh.
Teliti kembali sebelum mengirim jawaban, agar nilai kalian tercatat disitem dan mendapat nilai yang memuaskan.

Nilai hasil penilaian bisa dilihat langsung di bawah postingan soal, pastikan nama dan nilai kalian telah masuk!

Selamat Mengerjakan..!!!

Semoga Sukses


Selamat kalian telah mengerjakan penilaian dengan sukses!
Sekarang silahkan melihat hasil pekerjaan kalian di tabel bawah ini..

Semoga hasilnya memuaskan..!!

HASIL PENILAIAN ONLINE BAHASA JAWA MATERI TEKS LAPORAN ASIL OBSERVASI >>>>


Selamat.,..
Yang mendapatkan nilai memuaskan >=80
Bagi yang mendapatkan nilai kurang dari 80 silahkan mengerjakan lagi sampai tuntas!
Tetap semangat belajar...